Rabu, 27 Mei 2009

Kisi-kisi ulangan semester 1 grade X dan XI

Kisi-kisi Ulangan Akhir Semester 1 Grade X

  • Memperkenalkan diri
  • Pengalaman (langsung dan tidak langsung)
  • Puisi (memparafrasakan, ciri-ciri umum, dan tahapan membacakan puisi)
  • Unsur intrinsik dan ekstrinsik.
  • Pola pengembangan paragraf (deduktif, ineratif, induktif, campuran, analogi, sebab-akibat, dan generalisasi)
  • Jenis karangan (deskripsi, eksposisi, narasi, persuasi, dan argumentasi).
  • Kalimat efektif
kisi-kisi ulangan Akhir Semester 1 Grade XI
  • Daftar pustaka dan catatan kaki
  • Wawancara (persiapan, pelaksanaan, dan menutup wawancara)
  • Sambutan dan khotbah
  • Resensi (bagian-bagian resensi)
  • Drama
  • Proposal (pengertian, isi, dan sistematika penulisannya)





CERPEN

• Menurut Edgar Allan poe (sastrawan Amerika Serikat) cerpen adalah sebuah cerita yang
selesai dibaca dalam sekali duduk (0,5-2 jam).
• Menurut KBBI cerpen adalah kisahan pendek (kurang dr 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika).
• Dalam sastra mengenal unsur dulce et utile (menyenangkan dan berguna). Hal ini
menunjukkan bahwa sastra dapat berfungsi rekreatif dan memberikan ajaran moral kepada
manusia.
• Keterlibatan manusia dalam karya sastra menjadikannya menjadi manusia berbudaya, yaitu
lebih responsif terhadap hal-hal yang luhur (senantiasa mencari nilai-nilai kebenaran).

Jenis Cerpen
1. Cerpen yang pendek: berkisar 500-750 kata.
2. Cerpen sedang: berkisar 750-1000 kata.
3. Cerpen panjang: minimal 1000 kata.


Kelengkapan unsur-unsur cerita pendek menurut Kuntowijoyo dirumuskan sebagai three in one yaitu strukturalisasi pengalaman, strukturalisasi imajinasi, dan strukturalisasi nilai.


  1. Strukturalisasi pengalaman. Pengalaman di sini bisa pribadi, orang lain, kolektif, maupun hasil riset. Pengalaman menjadi bahan dasar untuk membuat cerita. Pengalaman tidak pernah utuh, biasanya berserakan, sepotong-sepotong, dan terletak di sana-sini, kecuali dalam tulisan ilmiah seperti sejarah, sosiologi, dan psikologi.
  2. Strukturalisasi Imajinasi. Pengarang adalah ibarat seorang tukang batu. Ia dihadapkan dengan batu bata, pasir, semen, kayu-kayu, dan genting yang harus dibuat rumah. Dengan sendirinya ia harus mempunyai imajinasi tentang bentuk rumah. Dengan imajinasi pengarang harus mampu melengkapi, mengubah, merangkai, merekat, dan menyulap pengalaman itu menjadi sebuah satuan yang mempunyai makna.
  3. Strukturalisasi Nilai. Nilai dapat berasal dari agama, filsafat, ilmu, kata-kata mutiara, kebijaksanaan sehari-hari, pribahasa, atau dari mana saja. Jangan sampai nilai-nilai itu membebani karya sastra, membuat pengarang lupa akan pentingnya strukturalisasi, sebaiknya jadikan nilai-nilai itu sebagai nilai tambah pada karya sastra.

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri.
• Unsur intrinsik cerpen, meliputi tokoh/ penokohan, alur (plot), gaya bahasa,
sudut pandang, latar (setting), tema, dan amanat.

Watak tokoh dapat diketahui dengan meneliti
1. Apa yang dilakukannya.
2. Apa yang dikatakanya.
3. Bagaimana sikapnya dalam menghadapi persoalan.
4. Bagaimana penilaian tokoh lain atas dirinya.

Jenis latar
1. Latar suasana (sosial): penggambaran keadaan masyarakat, kelompok sosial dan sikapnya,
adat kebiasaan, cara hidup, dan lain-lain
2. Latar fisik: penggambaran tempat, seperti bangunan dan tempat
3. Latar waktu: menunjukkan kapan berlangsungnya peristiwa. Misal: tahun berapa, zaman apa,
pagi, siang, setelah tidur, dll.

Selasa, 29 April 2008

Ciri-ciri Umum Puisi

Ciri-ciri umum Puisi

1. Bahasa konsentrif dan indah
Konsentrif: bahasa yang singkat, padat, dan bermakna.
Indah: bergaya bahasa/ majas
2. Memiliki rima
Rima= persamaan bunyi= sajak tidak terbatas pada suku kata akhir.
Fungsi rima dalam puisi:
Memiliki keindahan apabila puisi dibaca
Memberikan efek musikal
Puisi menjadi lebih mudah diingat/ dihafal

3. Diksi (pilihan kata)
tujuan pemilihan kata:
a. Menjadikan puisi menjadi indah
b. Menimbulkan kesan yang kuat untuk diingat
c. Menciptakan kekaguman bagi pembacanya

4. Keberagaman makna
Kata-kata dalam puisi bisa bermakna sebenarnya (denotasi) dan sering juga bermakna tidak
sebenarnya (konotasi, kiasan, idiom, atau bersayap)

Senin, 25 Februari 2008

Pengertian diskusi adalah kegiatan bertukar pikiran untuk menyelesaikan suatu masalah.


Pihak-pihak yang terlibat dalam diskusi
1. Moderator
2. Peserta/ audien
3. Penyaji
4. Sekertaris
5. Pengunjung

Kunci sukses berdiskusi

1. Dalam berdiskusi tidak hanya mengandalkan kehebatan intelektual saja. Namun, juga
memperhatikan etika kesopanan.
(a) Ungkapan yang perlu dihindari
- Hanya orang bodoh yang berpikiran seperti itu ….
- Pendapat itu hanya pantas diungkapkan oleh seorang anak taman kanak-kanak…
- Saudara hanya membual dan banyak mengungkapkan omong kosong.
- Saudara tidak pantas ikut dalam diskusi ini.
- Saya sarankan Saudara harus lebih banyak belajar lagi sebelum ikut diskusi.
(b) Ungkapan yang dapat digunakan:
- Saya tidak setuju dengan alasan saudara tentang ….
- Argumen saudara lemah jika dikaitkan dengan fakta bahwa ….
- pendapat saudara tentang …. Terkesan mengada-ada dan berlebihan.
- pikiran saudara kurang didukung oleh fakta, padahal kenyataan tidak seperti itu …..
2. Dalam mengemukakan sanggahan harus izin moderator terlebih dahulu.
3. Meyakinkan pendapat yang kita sampaikan dengan cara yang baik.
Cara meyakinkan sesuatu (pendapat) hendaknya dilakukan dengan cara:
(a) Menunjukkan fokus pendapat kita.
(b) Mengemukakan argumentasi, pijakan berpikir, dan logika pikiran kita.
(c) Menunjukkan bukti, data, dan contoh konkret.


#Tipe pemimpin diskusi yang baik adalah yang demokratis, bukan yang liberal ataupun
otoriter.

#Fungsi moderator dalam diskusi:
1. Membuka diskusi
2. Memandu jalannya diskusi (memberi giliran berbicara pada peserta)
3. Menyimpulkan dan menutup diskusi.

#Perilaku peserta diskusi yang perlu dihindari, yaitu
1. Suka memotong pembicaraan
2. Pembicaraan menyimpang dari topik
3. Bersikap masa bodoh (tidak acuh)
4. Terlalu banyak bicara


Latihan
Diskusikanlah
1. Pelajaran apa yang kamu dapatkan dari membaca cerpen tersebut?
2. Hal buruk apakah yang tidak ingin kamu tiru/lakukan?
3. Pribadi tokoh seperti apa yang berkesan buatmu?
4. Inspirasi apa yang kamu dapatkan dari cerita tersebut?

Rabu, 13 Februari 2008









beberapa foto sewaktu saya berlibur ke Jepang



Kamis, 31 Januari 2008

Paragraf Eksposisi
Pengertian paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan suatu informasi/pengetahuan sehingga dapat menambah pengetahuan pembacanya.


Pola pengembangan paragraf eksposisi

1. Pola pengembangan proses
2. Pola pengembangan sebab-akibat
3. Pola pengembangan ilustrasi (contoh)
4. Pola pengembangan umum-khusus
5. Pola pengembangan khusus-umum

(Djuharmie 2004:76)




Pola pengembangan proses
Proses merupakan urutan dari suatu tindakan untuk menciptakan sesuatu atau urutan dari suatu peristiwa.
Contoh :

Daun pohon anggur dapat digunakan sebagai bahan pembersih wajah. Caranya, ambillah daun anggur secukupnya. Lalu, tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, ramuan kita dinginkan kemudian kita gunakan untuk membersihkan wajah.

Pola pengembangan sebab-akibat
Sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun demikian, dapat juga terbalik.
Contoh:
Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, neraca perdagangan kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras meningkat diperkirakan menjadi 3,1 ton pada tahun 1998. Harga beras dalam negeri pun mencapai Rp 6.000,00 per kilogram.

Pola pengembangan ilustrasi
Untuk menjelaskan pengetahuan yang dimiliki penulis. Penulis dapat menyertakan ilustrasi-ilustrasi yang nyata (kongkret).
Contoh:
Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak mengalami imbas krisis ekonomi adalah sektor-sektor di bidang pertanian. Misalnya, perikanan masih meningkat cukup mengesankan, yaitu 6,65 persen. Demikian pula perkebunan meningkat 6,46 persen.

Pola umum-khusus
Pola ini disebut juga pola deduktif, yaitu ide pokok ditempatkan pada awal paragraf yang kemudian diikuti oleh ide-ide penjelas
Contoh:

Kehadiran internet di sekolah membawa banyak dampak positif. Pengetahuan dan wawasan para siswa bertambah. Bagi guru-guru pun demikian, materi penyampaian mereka lebih kaya dan lebih aktual. Bagi sekolah sendiri internet memudahkan berkomunikasi dan menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah lain.

Pola khusus-umum
Pola ini disusun berdasarkan pola induktif. Kalimat terakhir dalam paragraf ini berfungsi sebagai simpulan atau rangkuman dari uraian-uraian yang dikemukakan sebelumnya.

Daftar Pustaka

Djuharmie, E.K. 2004. Bahasa Indonesia. Bogor: CV Regina.
mm

Rabu, 30 Januari 2008


Menurut wikipedia.org, majalah udah ada sejak abad ke-17, lho! Dia bernama Journal des Scavans yang berasal dari Prancis. Isinya pun sederhana; seputar review buku dan tulisan kontributor